Saturday, April 7, 2012

Garret A Morgan Dari Rambu lalu lintas, masker gas, sampai obat pelurus rambut


Pertama punya mobil

Pernah memperhatikan lampu lalu lintas ketika menunggu lampu merah berubah hijau? ya lampu tersebut sangat berguna dalam mengatur lalu lintas di perempatan atau persimpangan jalan. apalagi ketika macet karena arus mudik atau arus balik lebaran. Tetapi mungkin banyak dari kita tidak mengetahui siapa orang di balik penemuan lampu lalu lintas tersebut. Ia adalah Garret A. Morgan, seorang Amerika berkulit hitam yang sangat peduli dengan keselamatan orang lain dan gemar melakukan eksperimen untuk membuat hidup lebih baik.
            Garret A Morgan lahir tanggal 4 Maret 1877 di Paris, Kentucky dari orang tua yang dulunya budak. Morgan menghabiskan masa kecilnya  dengan bersekolah sekaligus bekerja dengan saudara-saudaranya di pertanian milik keluarga. pada usia yang masih remaja ia pindah ke Cincinnati, Ohio untuk mencari pekerjaan. disana ia bekerja sebagai tukang untuk tuan tanah  yang kaya.
            Seperti kebanyakan keturunan Afrika-Amerika, pendidikan formal yang dijalani Morgan hanya sampai tingkat SD saja. namun berkat rasa ingin tahunya yang sangat besar, ia kemudian menyewa jasa tutor untuk melanjutkan pendidikannya semasa di Cincinnati.
            Tahun 1895 Morgan pindah ke Cleveland, Ohio dimana ia bekerja sebagai tukang reparasi mesin jahit untuk pengusaha pakaian. Morgan sangat senang bereksperimen dengan alat-alat dan bahan-bahan untuk menemukan cara yang lebih baik. kesenangannya tersebut membuat ia semakin terampil dalam pekerjaannya. keahliannya dalam memperbaiki peralatan segera tersebar dan membuatnya mendapatkan banyak tawaran kerja di pabrik-pabrik di wilayah Cleveland.
            Morgan memulai usaha sendiri dengan membuka bengkel reparasi dan toko peralatan jahit pada tahun 1907. dua tahun berikutnya ia mengembangkan usahanya dengan membangun perusahaan yang memiliki 32 pegawai. perusahaan barunya bergerak di bidang pembuatan pakaian yang semua bahannya dibuat dengan alat-alat buatannya sendiri. Tahun 1920 ia juga sempat merambah di bidang usaha surat kabar dengan dibuatnya Cleveland Call. Ia kemudian dikenal luas sebagai pengusaha kaya yang terhormat. Morgan yang keturunan budak itu akhirnya mampu membeli rumah dan mobil sendiri. Ia merupakan orang Afro-Amerika pertama yang memiliki mobil. Pengalamannya mengendarai mobil inilah yang membuatnya menjadi penemu rambu lalu lintas.

Penemuan rambu lalu lintas sistem tiga posisi
            Mobil buatan Amerika pertama dikenalkan ke khalayak sekitar tahun 1900-an. Pada masa itu, sepeda dan kereta yang diangkut kuda maupun kendaraan bermotor dan pejalan kaki belum terbiasa berbagi jalan.Kecelakaan sering terjadi antar kendaraan maupun antara kendaraan dengan pejalan kaki. setelah menjadi saksi mata terjadinya tabrakan antara sebuah mobil dengan kereta kuda, Morgan merasa ada yang harus diperbaiki dari sistem lalu lintas jalan. Ketika para penemu yang lain melaporkan bahkan ada yang sudah memasarkan rambu lalu lintas buatan mereka, Morgan menjadi orang pertama yang mematenkan pengatur lalu lintas dengan sistem tiga sinyal atau tiga posisi. 
Sebelum penemuan rambu lalu lintas tiga sinyal milik Morgan sebenarnya telah ditemukan pengatur dengan sistem dua sinyal. Tahun 1898 di London telah dipakai pengatur dengan lampu gas berwarna merah dan hijau, namun penggunaannya dihentikan setelah terjadinya ledakan lampu tersebut ketika dioperasikan. Pengatur dengan sistem dua rambu "Stop" dan "Go" tanpa ada interval yang jelas terbukti masih menimbulkan banyak tabrakan di persimpangan yang ramai kendaraan. Selain itu pengoperasiannya sangat tergantung kepada operator. Malam hari ketika operator tidak ada biasanya para pengguna jalan akan mengabaikan rambu-rambu tersebut.
            Rambu lalu lintas buatan Morgan adalah tiang dengan ujung berbentuk huruf T yang terdiri dari 3 sinyal yaitu "Stop:, "Go" dan Posisi "Stop" untuk semua arah. Sinyal ketiga ini membuat para pengguna jalan memiliki interval waktu dari berhenti sampai jalan kembali atau sebaliknya. Penggunaanya bukan hanya menguntungkan para pemakai kendaraan dalam hal keamanan tetapi juga untuk para pejalan kaki, terutama pada jalan dengan persimpangan yang sangat ramai. Pada malam hari rambu buatan Morgan bisa dibuat dalam posisi setengah tiang. Posisi ini lebih efektif memberikan sinyal kepada para pengendara untuk lebih berhati-hati di persimpangan yang sepi, karena pengendara dari arah lain bisa datang kapanpun tanpa bisa dideteksi sebelumnya.
            Teknologi rambu lalu lintas Morgan kemudian dipakai di Amerika utara sampai penggunaannya diganti dengan lampu lalu lintas sistem lampu hijau, kuning, dan merah, seperti yang dipakai sampai sekarang.

Penemuan-penemuan lain
            Garret Morgan menggunakan setiap waktu luangnya untuk bereksperimen dengan ide-idenya yang baru. Meskipun penemuan pengatur lalu lintas merupakan penemuannya yang paling dikenal, alat tersebut hanyalah satu dari sekian banyak penemuan yang ia ciptakan. Suatu ketika tanpa sengaja ia menyadari bahwa cairan kimia yang ia gunakan untuk meluruskan kain ternyata juga dapat digunakan untuk meluruskan rambut. Ia kemudian membuat perusahaan yang bergerak di bidang perawatan rambut. Ia juga menciptakan alat pengering rambut dan sisir khusus untuk perawatannya. Morgan juga menemukan alat jahit zig zag dan filter rokok yang bisa bersih secara otomatis.
           
Masker Gas
            Penemuan lain Morgan yang sangat terkenal adalah pakaian dan masker pelindung asap. Penemuan masker gas pertama ini membuahkan medali emas dalam ajang Eksebisi internasional untuk Sanitasi dan Keamanan dan juga medali emas dari Asosiasi internasional untuk pemadam kebakaran. Morgan bahkan sempat masuk ke dalam berita nasional ketika menggunakan masker penemuannya untuk menyelamatkan beberapa orang yang terperangkap setelah terjadi ledakan di dalam terowongan bawah tanah di Danau Erie. Setelah aksi penyelamatan tersebut, perusahaan Morgan dibanjiri dengan permintaan produk masker gas dari seluruh departemen yang menangani bencana kebakaran. Masker gas buatan Morgan kemudian juga digunakan oleh tentara Amerika di perang dunia pertama.
            Setelah penemuan Morgan terutama rambu lalu lintas dan masker gas di kenal luas, permintaan akan produk-produknya telah merambah ke mancanegara. Morgan sering diundang dalam konvensi dan eksebisi di seantero negeri untuk menunjukan bagaimana cara kerja penemuan-penemuannya tersebut.

Anti Perbudakan dan Rasisme
            Morgan beranjak dewasa ketika Amerika Serikat masih berkutat dengan masalah rasisme. Meskipun perbudakan telah dihapuskan pada tahun 1863, namun masih banyak masalah yang timbul dan memerlukan kebijakan dari pemerintah. Morgan sangat membenci rasisme dan orang-orang yang menganggap dirinya lebih baik hanya karena status sosial dan warna kulit. Meski penemuan dan usahanya telah menjadikannya orang terpandang, namun masih banyak yang memandang sebelah mata hanya karena ia berkulit hitam. Komitmen Morgan dalam memerangi masalah rasisme ini diwujudkannya dengan menjadi anggota Asosiasi Orang-orang kulit berwarna di Cleveland. Morgan aktif di organisasi tersebut sampai ia meninggal pada tanggal 27 Agustus 1963 di usianya yang genap 86 tahun.

oleh Rudi Haryanto
dimuat Harian Pikiran Rakyat Oktober 2007

No comments:

Post a Comment