Sunday, April 8, 2012

Pederin, Racun Si Tomcat yang Dahsyat


Pederin adalah nama racun yang dihasilkan oleh serangga Paederus. Racun ini ada di seluruh bagian tubuh serangga Paederus. Jika diekstraksi, setiap tubuh serangga betina Paederus bisa dihasilkan racun pederin sekitar 0,025% dari berat totalnya. Adapun pada tubuh Paederus jantan, racun pederin yang dihasilkan lebih sedikit. Bahkan konon, racun pederin jantan hanya 1/10 dari total racun pederin yang dihasilkan seranggan Paederus betina. Rumus kimia untuk pederin adalah C25H45O9N. Sedangkan pederin sendiri pertama kali diisolasi pada tahun 1949.
Efek pederin di kulit manusia
Pederin adalah racun yang kuat. Kekuatannya konon 12 kali lebih dahsyat dari racun ular kobra. Bahkan racun ini bisa bertahan 8 tahun setelah serangga Paederus mati. Efeknya sendiri bisa menyebabkan gatal-gatal panas seperti terbakar, bengkak, iritasi, hingga benjolan-benjolan berair yang mirip herpes.
Serangga Paederus tidak mengeluarkan racun ini saat menggigit atau menyengat. Hal ini karena serangga jenis ini tidak menggigit atau pun menyengat. Dia hanya mengeluarkan racun ini jika dalam keadaan terancam. Jadi di sini, racun bertindak sebagai alat dalam bertahan hidup. Manusianya sendiri bisa terkena racun ini jika tubuh serangga Paederus dipecahkan.
Zat antikanker dan antitumor
Selain merupakan racun, pederin ternyata merupakan zat yang cukup penting. Dari hasil penelitian banyak ilmuwan terbukti bahwa pederin itu mempunyai peran sebagai antitumor dan antikanker yang potensial. Hal ini dilihat dari kemampuannya dalam menghambat sintesis DNA tanpa mempengaruhi sintesis RNA, mencegah pembelahan sel, dan juga memperpanjang umur tikus yang terkena tumor.
Pada tahun 2002, kelompok Piel Jörn di Max Planck di Jena, Jerman, menemukan bukti bahwa senyawa yang sangat beracun ini (pederin) sebenarnya berasal dari bakteri Pseudomonas sp. yang hidup bersimbiosis di dalam tubuh serangga Paederus. Dan semua serangga jenis ini melakukan simbiosis dengan bakteri tersebut. Akibatnya semua jenis serangga ini mampu menghasilkan senyawa pederin.
Karena pederin sudah terbukti sebagai zat yang aktif sebagai antitumor dan atikanker yang potensial serta karena bakteri Pseudomonas mampu menghasilkan pederin, saat ini para ahli melakukan produksi pederin secara sintetik dan massal tanpa melalui ekstraksi tubuh serangga Paederus. Teknik yang dipakai yaitu dengan melalui produksi pederin dari bakteri Pseudomonas secara langsung. Para ahli menganggap hal ini lebih mudah dan lebih cepat.
Meskipun pederin merupakan racun yang kuat, serangga Paederus ataupun bakteri Pseudomonas tidak pernah teracuni. Hal ini sama saja dengan ular beracun yang tak bisa teracuni oleh bisanya sendiri. Mekanisme seperti ini disebut sebagai sistem endogen untuk melindungi diri sendiri.
Psymberin vs pederin
Selain pederin, ternyata ada juga sebuah racun suatu organisme yang juga mempunyai peran sebagai zat antikanker dan antitumor. Malah, zat yang satu ini mirip sekali strukturnya dengan pederin. Hal yang membedakannya adalah zat ini diisolasi dari sejenis hewan spons (Psammoncinia sp.) di lepas pantai Papua Nugini dan bukan berasal dari serangga tomcat seperti pederin. Nama zatnya adalah psymberin. Psymberin pertama kali ditemukan oleh Philip Crew di tahun 2004. 

oleh Rudi Haryanto
dimuat Harian Pikiran Rakyat April 2012

2 comments:

  1. I think your blog is great and if you do not mind the need to do an update on your blog and it will be great for your blog
    sanadomino

    ReplyDelete